Jalsa Salana UK 2025: Sebuah Doa untuk Dunia yang Lelah dengan Kekerasan

Oleh : Abd Rahman Ak
Bandung Barat, Cimahi

Disclaimer: Artikel ini ditulis bukan untuk membujuk. Tapi untuk mengingatkan:

Siapa pun yang menyerukan damai, pantas untuk didengar—meskipun kita belum sepakat.

Beberapa dari kita mungkin tidak sepaham dengan Ahmadiyah. Mungkin bahkan menolak, menghindar, atau merasa resah dengan kehadirannya. Itu manusiawi. Tapi ada saat di mana kita perlu berhenti sejenak—melihat sesuatu dari sisi yang lebih luas.

Di saat dunia diliputi kekerasan, polarisasi, dan konflik tanpa akhir, ada satu acara yang dinamakan Jalsa Salana acara pertemuan tahunan bertajuk keagamaan, yang di diselenggarakan oleh komunitas Ahmadiyya, yang tidak membicarakan politik, kekuasaan, atau propaganda.

Sebaliknya, acara ini hanya membicarakan doa, ilmu, dan perdamaian.

Jalsa Salana UK 2025

Apa Itu Jalsa Salana UK 2025?

Jalsa Salana adalah konferensi tahunan keagamaan internasional yang diselenggarakan oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah di London. Tahun ini, Jalsa akan dimulai pada Jumat, 25-27 Juli 2025, di Hadeeqatul Mahdi, Hampshire, UK—sebuah lahan luas yang setiap tahunnya menjadi "kota spiritual sementara".

Lebih dari 35.000 peserta dari 90+ negara hadir, termasuk pemimpin komunitas agama, ilmuwan, pejabat negara, dan tamu lintas kepercayaan.

Yang membuatnya unik adalah
  • Tak ada kekerasan.
  • Tak ada paksaan.
  • Tak ada ujaran kebencian.
Yang ada hanyalah:
  • Ribuan relawan yang menyambut tamu dengan senyum.
  • Makanan gratis untuk semua, tanpa memandang keyakinan.
  • Pidato-pidato yang menyerukan keadilan, kasih sayang, dan persatuan.
Baca juga : Seruan Damai dari Tengah Konflik: Menilik Kiprah Ahmadiyya dan Tokoh Dunia

Tema Utama: "Remembrance of Allah, Love, Unity, and Brotherhood"

Tahun ini, Jalsa Salana UK 2025 mengangkat tema besar “Dzikir kepada Allah, Cinta, Persatuan, dan Persaudaraan”. Sebuah jawaban spiritual untuk dunia yang sedang letih karena kebisingan sosial dan polarisasi agama.

Apa isi acaranya?
Mari kita lihat beberapa topik pidato yang akan dibahas:

1. Bukti Eksistensi Tuhan di Era Modern
Dr Faheem Younus (USA) membawakan tema:
Contemporary Evidence for the Existence of God.
Di zaman digital dan skeptisisme sains, bukti kehadiran Tuhan disampaikan secara logis dan ilmiah.

2. Al-Qur’an dan Penemuan Ilmiah Modern
Dr Zahid Ahmad Khan (UK):
Modern Scientific Discoveries in Support of the Truth of the Holy Qur’an.
Islam bukan musuh sains. Bahkan sebaliknya, banyak penemuan modern yang selaras dengan pesan Al-Qur’an.

3. Khilafat dan Perdamaian Global
Mr Rafiq Ahmad Hayat (UK):
The Global Progress of Jama’at Ahmadiyya under the Blessed Leadership of Khilafat.
Kepemimpinan spiritual (Khilafat) bukanlah sistem politik, melainkan kepemimpinan moral yang mendorong perdamaian dunia.

4. Solusi Islam untuk Krisis Moral
Mr Azhar Haneef (USA):
The Teachings of Islam in Curbing the Moral and Social Decline in Society.
Di tengah kerusakan moral global, Islam menawarkan solusi berbasis kasih sayang dan nilai luhur.

5. Kebenaran Al-Masih yang Dijanjikan
Pidato dalam Bahasa Urdu oleh Hadi Ali Chaudhry dan Inaam Ghori, menyoroti bukti spiritual, Qur’ani, dan ilmiah atas kehadiran Imam Mahdi dari sudut pandang Ahmadiyah.

Para penceramah jalsa salan uk 2025

Mengapa Relevan Bagi Kita Semua?

Karena meskipun banyak dari kita berbeda jalan keyakinan, kita hidup di dunia yang sama. Dunia yang sedang rapuh, dunia yang membutuhkan lebih banyak pembangun daripada perusak.
Setiap agama sejati pasti mengajarkan:
  • Hidup damai
  • Menjaga moral
  • Menyebar kebaikan
Maka, apakah kita harus langsung setuju dengan Ahmadiyah?
Belum tentu.

Tapi apakah kita bisa melihat bahwa mereka sedang berusaha menghidupkan nilai-nilai damai yang saat ini langka?
Jawabannya: Iya.

Siaran Langsung & Akses Global

Buat kamu yang penasaran dan ingin menyimak secara langsung, acara ini akan disiarkan ke seluruh dunia lewat:

Live di www.mta.tv
Aplikasi Jalsa Connect – tersedia di PlayStore dan AppStore.

Kita bisa dengarkan pidato, nonton sesi tanya-jawab, dan merasakan atmosfer damai yang tidak dibuat-buat.


Penutup: Damai Itu Tidak Harus Satu Golongan

Barangkali kita tak satu jalan. Barangkali kita bahkan tak akan pernah sepakat dalam banyak hal.

Tapi kalau tujuannya adalah perdamaian, bukankah seharusnya kita beri ruang dan menghargai setiap langkah kecil ke arah itu?
Karena dunia sudah terlalu penuh kebisingan dan saling serang.

Mungkin sekarang saatnya kita mulai lebih banyak mendengar mereka yang berbicara dengan tenang.


Komentar