Islam Tidak Mengajarkan Kekerasan: Menilik Buku Murder in the Name of Allah

Oleh: Abd Rahman Ak
Cianjur, Panyairan

> “Agama tidak dibela dengan pedang, melainkan dengan akhlak dan kebenaran.” ( Hazrat Mirza Tahir Ahmad )

Di tengah banyaknya kekerasan yang mengatasnamakan agama, muncul pertanyaan yang menyayat hati: benarkah Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan?

Jawaban yang jujur dan jernih dapat ditemukan dalam buku Murder in the Name of Allah—sebuah karya penting yang ditulis oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifah keempat dari Jamaah Muslim Ahmadiyah. Buku ini tidak hanya membantah tuduhan miring terhadap Islam, tetapi juga mengungkap akar kekerasan yang sering disamarkan sebagai ajaran agama.


Mengenal Buku yang Menolak Kekerasan

Buku Murder in the Name of Allah diterbitkan pada tahun 1987 dalam bahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Penulisnya dengan jelas menegaskan bahwa Islam tidak pernah membenarkan pembunuhan atas nama Tuhan. Justru, ajaran Islam adalah rahmat, kasih sayang, dan perlindungan bagi kehidupan.

Hazrat Mirza Tahir Ahmad menulis dengan gaya yang tenang namun tegas, menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hadis Nabi, serta fakta sejarah untuk membongkar persepsi salah bahwa Islam adalah agama kekerasan.

Mengapa Ada Pembunuhan atas Nama Agama?

Dalam buku ini dijelaskan bahwa tindakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam bukanlah hasil dari ajaran agama itu sendiri, melainkan akibat dari penyimpangan tafsir, fanatisme sempit, dan dorongan politik kekuasaan.

“Orang yang membunuh atas nama Tuhan sebenarnya telah membunuh suara Tuhan dalam dirinya sendiri,” tulis beliau dengan penuh makna.

Kelompok-kelompok ekstrem hanya mengambil sebagian ayat lalu mengabaikan konteksnya. Mereka membungkus ambisi pribadi dengan jubah agama, hingga melukai citra Islam yang sesungguhnya.


Islam Menjunjung Tinggi Hak Hidup

Salah satu ayat penting yang ditekankan dalam buku ini adalah:

“Barang siapa membunuh seorang manusia... maka seakan-akan ia telah membunuh seluruh manusia.” (QS. Al-Ma’idah: 32)

Islam bukan hanya melarang pembunuhan, tetapi juga mengajarkan bahwa menyelamatkan satu nyawa adalah seperti menyelamatkan seluruh umat manusia.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang penuh kasih. Ketika beliau dihina, dilukai, bahkan diancam, balasan beliau bukan kekerasan, melainkan doa dan pengampunan.


Membela Islam Lewat Kedamaian

Hazrat Mirza Tahir Ahmad menegaskan bahwa membela Islam bukan dengan senjata, tetapi dengan:

Pengetahuan dan pendidikan, Dialog dan toleransi,
Akhlak mulia dan pelayanan kemanusiaan,
Jihad yang utama adalah jihad melawan hawa nafsu, ketidaktahuan, dan kebencian. Bukan jihad yang menumpahkan darah tanpa alasan yang benar.

Penutup: Mari Tampilkan Wajah Islam yang Sejati

Buku Murder in the Name of Allah adalah cermin yang mengingatkan umat Islam akan misi sejati mereka: menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Islam memuliakan kehidupan, bukan menghancurkannya. Islam menebar kedamaian, bukan ketakutan. Dan Islam mengajarkan cinta, bukan kebencian.

Jika ada yang membunuh atas nama Islam, maka ia telah memerangi ajaran Islam itu sendiri.

Saatnya kita tunjukkan Islam dalam bentuk yang paling murni: akhlak, kesabaran, kasih sayang, dan keteladanan.

Untuk lebih lengkap dan jelasnya buka : Munder In The Name Of Allah 

Komentar